Subscribe:

Politisasi Agama Muncul Jelang 2019, Ketum PPP Ungkap Info Penting, Terkuak Sosok Jokowi Sebenarnya


Menjelang tahun 2019, suhu politik di Indonesia terasa semakin memanas.
Sebagian pihak juga menganggap juga muncul adanya politisasi agama

Ketua Umum PPP Romahurmuziy angkat bicara terkait dugaan politisasi agama di politik.

Dilansir INDEX SHIOKELINCI dari Channel YouTube Metro TV News, ia sampaikan melalui acara OPSI yang diposting pada Senin (18/6/2018).

Aviani Malik selaku host acara itu menanyakan pendapat Romahurmuziy jelang tahun politik, apakah tensi politik menggunakan agama di lapangan semakin terasa?

Romahurmuziy menyatakan, yang pasti tensi politik semakin naik pakai agama atau tidak."Karena memang sudah setahun kurang dan itu tak bisa
dihindarkan,ungkap AGEN TOGEL TERPERCAYA.

Ia juga mengatakan, setiap partai politik memiliki platformnya masing-masing.
Bagi PPP, sejak dilahirkan memang partai berbasis Islam."Karena pandangan Islam, politik dan agama itu harusnya bersinergi," tuturnya.

Dirinya mengungkapkan, terdapat tulisan Imam Ghazali yang menuliskan kalau agama dan kekuasaan itu ibarat saudara kembar."Agama itu pondasi dan kekuasaan itu yang menjaga. Kekuasaan itu politik kan?," tungkasnya.

Ia menuturkan bagi PPP karena ada perintah ketaatan muslim kepada pemimpinnya maka memilih pemimpin harus dialasi oleh kriteria yang diberikan agama.

"Nah tinggal apakah kita melakukan politisasi agama atau agamanisasi politik," imbuhnya pada BANDAR TOGEL.

"Batasnya memang tipis," jawab Romahurmuziy.

Ia mengungkapkan sebuah hasil survey dilakukan tahun 2015 di Amerika Serikat mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan tingkat signifikasi keberadaan agama tertinggi di dunia.

"95 persen dari responden mengatakan agama memiliki peran penting di kehidupan, bukan politik ya," tutur AGEN TOGEL TERPERCAYA.
Itu artinya masyarakat Indonesia merupakan masyarakat berketuhanan.

"Maka agama memiliki peran penting termasuk di politik. Yang repot persoalan politik ini dibawa ke Masjid," imbuhnya.Apabila hal tersebut terjadi maka Masjid menjadi pemisah umat.

"Masjid semula permersatu umat akan menjadi pemisah umat dan pengkotak-kotak umat," tuturnya.

Ungkap sosok Jokowi

Berbagai stigma yang dilontarkan kepada Sosok Presiden Joko Widodo membuat Ketua Umum PPP Romahurmuziy angkat bicara.

Dilansir INDEKS SHIOKELINCI dari Channel YouTube Najwa Shihab, ia sampaikan melalui acara Mata Najwa pada Rabu (18/4/2018).

Najwa Shihab selaku host acara tersebut mengungkapkan tiga stigma yang ditudingkan kepada Jokowi yakni anti islam, pro komunis dan pro Republik Rakyat China.

Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengaku pernah ditawarkan untuk menyunting informasi-informasi di media Tabloid Obor saat Pilpres 2014 lalu.
Tapi politisi yang akrab dipanggil Romi ini menolaknya.Menurut Romi kampanye hitam bisa saja dilakukan di Pilpres 2019 mendatang.

Isu yang dimainkan antara lain soal komunisme.

Dirinya mengingatkan agar semua kubu AGEN TOGEL menjaga kontestasi ini dengan damai.Romahurmuziy juga turut mengungkapkan berbagai bantahan stigma yang dilekatkan kepada Jokowi dengan memberikan penjelasan.

Menurutnya, 72 tahun Indonesia merdeka Presiden pertama yang memberikan peresmian hari santri nasional itu adalah Joko Widodo.Kemudian, perhatian Jokowi kepada umat Islam luar biasa.

Hal itu dapat dilihat saat dirinya mendatangi kelompok 212 saat mereka berdemo.

"Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Jokowi dinyatakan tidak merangkul kelompok 212, tapi nyatanya Jokowi sholat bersama kelompok 212 ketika mereka berdemo," ungkapnya kepada AGEN TOGEL TERPERCAYA.

Lalu, Jokowi hingga saat ini mengundang para ulama secara rutin ke Istana tanpa membedakan partai apapun."Semua ulama kita melaporkan semua partai politik diundang, jadi tak ada persoalan antara beliau dengan kelompok-kelompok islam," tuturnya.

Hal tersebut membuat ada sekelompok orang yang memanfaatkan isu itu di media sosial.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak menyangkal adanya kepercayaan masyarakat dengan isu komunisme.Menurutnya, hal ini bisa ditunjukkan dalam kebijakan pemerintah."Tapi kami tak mau bahas itu, karena debatable."

Dirinya juga menjelaskan Jokowi merupakan orang baik, namun tetap di 2019 mengganti Jokowi dengan lebih baik."Kompetisi itu baik, menghadirkan yang lebih baik dari Jokowi," katanya seperti di lansir  SITUS TOGEL TERBAIK.

0 komentar:

Posting Komentar